- Stalinisme - Dikembangkan oleh Joseph Stalin (menjadi dominan di USSR sejak 1929)
- Trotskyism - Dikembangkan oleh Leon Trotsky (berjuang di luar USSR sejak diasingkan oleh Stalin)
- Maoisme - Dikembangkan oleh Mao Zedong (Republik Rakyat China 1960-1978, berakhir sejak Reformasi yang dilakukan oleh Deng Xiaoping)
Jadi tidak seharusnya masyarakat masih memegang "tradisi" lama seperti contohnya memblack-listkan buku-buku Karl Marx, karena ia sendiripun tidak setuju untuk menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya (to reform not to overthrow the government) walaupun ia pernah mengeluarkan statment Russia memiliki kemungkinan untuk melewati fase-fase yang pernah dijabarkannya.
Komunisme Setelah Runtuhnya USSR (Uni Soviet)
Uni Soviet semenjak dikuasai oleh Stalin telah keluar dari jalur Sosialisme. Para Marxist menyebut Uni Soviet sebagai "State Capitalisme" karena kekuasaan yang sentralistis, yang secara tidak langsung menggali kuburannya sendiri via korupsi dan pemerintahan tangan besi. Dan semenjak runtuhnya Uni Soviet, pengaruh komunisme terutama di Eropa mulai sirna. Karena perkembangan Komunisme di dunia sebelumnya disokong oleh dukungan dana dari Uni Soviet. Republik Rakyat China kini bukanlah negara komunis murni seperti sebelumnya karena mengakui kepemilikan pribadi dan melakukan sistem ekonomi pasar (Sosialisme Gaya RRC).
Kesimpulan
Memang keadaan ekonomi negara kita yang sedang terpuruk dapat menjadi ladang subur bagi berkembangnya komunisme, tetapi kondisi politik dunia sudah berubah pasca perang dingin dan kekuatan Komunisme tidak sekuat dulu (tidak adanya komunitas komunis internasional yang aktif seperti pada jaman USSR). Jadi menurut saya ketakutan sebagian orang akan bangkitnya komunisme adalah ketakutan yang hiperbolik dan tidak diperlukan.
Yang diperlukan oleh negara kita bukanlah paham komunisme, karena kita sudah memiliki dasar ideologi Pancasila yang sebenarnya apabila dilakukan secara benar akan mengangkat kondisi negara kita ke level yang lebih baik.